TIRASPOST.COM, METRO –Penderita kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam sebulan terkahir di wilayah Kota Metro terus bertambah.
“Tahun 2017 itu ada sebanyak 89 kasus dan tahun 2018 kasusnya 53. Tahun 2019 ini baru satu bulan sudah ada 60 kasus. Memang ini sangat rawan. Karena kita masuk siklus lima tahunan,” ujar Wali Kota Achmad Pairin, Rabu (23/1).
Ia mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Kesehatan terus mengintensifkan pencegahan. Salah satunya dengan menyosialisasikan bahaya DBD kepada masyarakat dalam setiap kesempatan.
“Diskes juga sudah membentuk satgas DBD. Kami juga mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan melakukan 3 M Plus dan menjaga kebersihan lingkungan di wilayah masing-masing,” katanya lagi.
Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. “Dan untuk pencegahan itu banyak cara, terutama dari masyarakat tahu dulu. Maka saya minta masyarakat untuk membersihkan lingkungan masing-masing. Jangan sampai ada genangan air,” imbuhnya.
Dijelaskannya, nyamuk aedes aegypti menggigit pada siang hari. Karenanya masyarakat diminta untuk menggunakan lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk. Diskes juga akan melakukan fogging jika memang sudah positif.
“Fogging ini menjadi opsi terakhir karena menimbulkan efek. Kan harus ada serangkain tes sebelum dilakukan fogging. Karena menimbulkan efek,” tambahnya.
Wakil Ketua Komisi I Nasrianto Effendi meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) aktif sosialisasi antisipasi penyebaran nyamuk Aedes Aegepty sebagaj penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Penyakit ini sudah menyerang sejumlah wilayah di Bumi Sai Wawai. Jadi harus menjadi perhatian bersama. Karena saya mendapat laporan bahwa ada sejumlah daerah yang sudah mulai tinggi. Seperti di Keluarahan Hadimulyo Barat, Banjarsari, Purwosari, dan Ganjarasri,” ujarnya.
Karenanya, ia meminta Dinkes untuk turun sampai dengan tingkat terbawah, door to door, dalam upaya pencegahan melalui 3M Plus, menutup, menguras dan mengubur, serta membagikan bubuk abate.
“Ini yang perlu dilakukan secepatnya. Jika memang diperlukan ya fogging focus, walaupun itu bukan satu-satunya dalam penanggulangan DBD. Apalagi Metro ini kan sudah pernah mencapai kejadian luar biasa akibat DBD,” ungkapnya. (*)