Sedikitnya ada sekitar 150 massa yang mengikuti aksi unjuk rasa yang mendatangi tiga titik lokasi yakni Kantor Walikota, Kantor DPRD dan Kantor Kejaksaan setempat.
Sebagai titik awal, Pemda Kota Metro menjadi lokasi pertama yang dituju pengunjuk rasa. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan kepada Walikota, lalu selesai berorasi langsung diterima Sekda serta para kepala dinas.
Kabag ops Polres Metro Lampung Kompol Jamaluddin, S.H yang memimpin pengamanan berjalannya aksi unjuk rasa tersebut mengatakan hingga saat ini aksi berjalan kondusif.
“Personil Polres Metro bersama gabungan instansi Satpol PP ini diturunkan untuk mengamankan dan mengantisipasi aksi unjuk rasa.Kami memantau pengunjuk rasa yang akan bergerak anarkis sehingga berjalannya unjuk rasa ini tetap dapat kondusif,” ujar Kabag Ops mewakili Kapolres Metro AKBP Ganda M.H Saragih, S.IK.
Berikut sejumlah tuntutan yang diorasikan dalam unjuk rasa tersebut:
Menuntut kejelasan permasalahan uang sewa ruko Pasar Sumur Bandung dan juga adanya dugaan curat marut rehab lantai 2 Pasar Cendrawasih Kota Metro Lampung.
Usut tuntas oknum pejabat DPRD yang ikut pekerjaan proyek di Kota Metro Lampung.
Harus adanya keterbukaan dari pihak pejabat tentang anggaran dalam pembangunan.
Tidak adanya lagi oknum pejabat ataupun anggota DPRD Kota Metro Lampung yang ikut main proyek.
Sementara itu, pada unjuk rasa di titik terakhir yakni kantor Kejaksaan Kota Metro, Koordinator pengunjuk rasa memberikan berkas tuntutan kepada Kasi Intel Guntoro untuk segera ditindaklanjuti.
Usai menyerahkan berkas tuntuan, pengunjuk rasa lalu membubarkan diri secara tertib.(*)