Kemenpora Membuat Gebrakan Baru Di Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019.

TIRASPOST.COM, Bandung – kemenpora membuat gebrakan baru di Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019. Kompetisi usia muda itu akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

Kemenpora resmi menggulirkan kembali kompetisi berjenjang Piala Menpora 2019. Sebanyak lima ribu tim dari 157 daerah ambil bagian dalam Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019 yang kickoff Jumat (16/3/2019) di Stadion Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung,

Ada lima kategori yang dipertandingkan, yakni U-12, U-14, U-16, U-17 (putri), dan U-21 (mahasiswa). Keputusan Kemenpora memilih ajang berjenjang tersebut karena adanya masukan dari SSB-SSB. Sebabnya, selama ini tidak ada wahana sepakbola serentak secara nasional selain Piala Soeratin U-17.

Pertandingan akan dimulai dari seri kabupaten dan kota yang akan berlangsung dari 17 Maret sampai 17 Juni. Pemenang seri kabupaten atau kota berhak masuk pada fase regional. Sedangkan, pada seri nasional akan berlangsung di berbagai daerah. Di antaranya U-12 di Palembang, U-14 di Solo, U-16 Tangerang, U-17 (putri) Bandung, dan U-21 (mahasiswa) di Yogyakarta.

Untuk meningkatkan kualitas kompetisi usia muda itu, Kemenpora akan menggunakan VAR dalam setiap pertanindingan. Ini menjadi pertama kalinya dilakukan secara nasional. Sebelumnya, penggunaan teknologi VAR sudah diterapkan dalam kompetisi sepakbola amatir Bandung Premier League.

Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mengatakan teknologi VAR menjadi kali kedua diterapkan di Indonesia setelah Bandung Premier League. Namun, untuk skala nasional, Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019 menjadi yang pertama kali memakainya.

“Ini adalah kabar bagus, di mana kompetisi ini menerapkan terobosan penggunaan teknologi VAR,” ujar Isnanta dalam rilis yang diterima, Jumat (15/3/2019).

Penggunaan VAR tersebut disambut antusias oleh Humas Forum Sekolah Sepakbola Indonesia (FOSSBI) Jawa Barat, Muhamad Burhannurdin. Dia menilai teknologi VAR dapat membantu keputusan wasit dan memperkuat fakta keputusan yang diambil wasit.

“Ini bisa menjadi percontohan, semoga liga profesionalnya bisa mengikuti jejak Kemenpora,” kata Burhannurdin.(ADS)

Pos terkait