Nyari Untung Dari Hasil Pungli, Kepsek SMPN 1 Bangun Rejo Beli Komputer “Bekas” ?

TIRASPOST.COM, LAMPUNG TENGAH – Dugaan pungutan liar terjadi di SMP Negeri 1 Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Sejumlah wali murid mengaku dimintai sejumlah uang oleh pihak sekolah dengan dalih uang iuran untuk pembelian komputer.

Tidak tanggung-tanggung, dari pengakuan orangtua siswa yang menjadi sumber media ini menyebutkan, satu orang siswa diminta Rp 700.000 oleh pihak sekolah.

“Pungutan dana di SMPN 1 Bangun Rejo ini sejak tahun 2017. Alasan Kepala Sekolah untuk bangunan dan beli komputer kelas 2 dan 3,” kata salah seorang orang tua siswa kepada wartawan sambil meminta namanya tidak dituliskan, Selasa (19/3/2019) kemarin.

Lebih lanjut sumber ini menjelaskan, pada tahun 2017 untuk bangunan, siswa ditarik biaya Rp 400.000. Kemudian ditahun 2018, sebanyak 644 peserta didik yang ada di SMPN 1 Bangun Rejo kembali masing-masing siswa dipungut biaya Rp 700.000 untuk pengadaan komputer sekolah.

“Namun, menurut informasi yang beredar, lantaran nyari untung besar dari hasil penarikan uang komputer tersebut, diduga kepala SMPN 1 Bangun Rejo hanya membeli komputer bekas,” bebernya.

Sehingga, lanjut sumber, jumlah keseluruhan uang dari hasil penarikan uang untuk pengadaan komputer yang diperkirakan mencapai Rp 450.800.000 itu, kuat dugaan banyak masuk kantong pribadi oknum kepsek setempat.

Dari pemberitaan diatas, banyak kalangan masyarakat mengecam atas tindakan yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah tersebut. Sebab jumlah iuran yang dibebankan kepada siswa nilainya cukup besar. Sehingga akan membebani orang tua siswa.

“Kalau sebesar itu pungutannya tentu terlalu memberatkan. Orang kaya sekali pun kalau diminta iuran segitu pasti keberatan,” kata sumber lagi.

Ia juga mengharapkan kepada Pihak dinas terkait maupun pihak hukum dapat menelusuri dugaan pungli tersebut serta segera memanggil kepala SMPN 1 Bangun Rejo untuk dimintai keterangan.

“Jika terbukti, diharapkan dapat dijatuhkan sanksi tegas kepada kepala sekolah yang diduga melakukan Pungli tersebut. Jangan sampai korupsi dan pungli mengancam dunia pendidikan,” katanya.

Bagaimana kelanjutan berita ini, tunggu selengkapnya edisi mendatang. (Tim)

Pos terkait