TIRASPOST.COM, LAMPUNG TIMUR –  Pada tahun 1982 Pemerintah Pusat membuka hutan Rawa Prumpung dijadikan sawah yang saat ini diberi nama Rawasragi 1, 2 dan 3 dengan Luas Sragi 1 – 3 sekitar 3000 Ha. Untuk wilayah Rawasragi 1 yaitu Desa Belimbing Sari, dan Rawasragi 2 Desa Tanjung Sari, sedangkan wilayah Rawasragi 3 terdiri dari beberapa desa, yaitu: Kecamatan Jabung (Desa Mumbang Jaya, Asahan, Benteng Sari, Adiluhur) hingga Kecamatan Pasir Sakti (Desa Rejo Mulyo, Kedung Dingin, Labuhan Ratu dan Sumur Kucing).

Pada tahun 1984 sampai dengan tahun 2000, masyarakat sangat sulit mendapatkan hasil pertanian berupa padi, karena di waktu musim hujan selalu banjir dan musim kemarau tanah kering dan retak-retak. Sehingga masyarakat mencari singkong/ ngasak/ leles hasil panen dari kebun proyek Mitsugoro untuk dibuat oyek bahan pokok penganti nasi.

Ditahun 2000, Junaidi selaku Kepala Desa (Kades) Mumbang Jaya yang baru dilantik pada saat itu, melihat di desanya ada potensi sumber air yang cukup besar maka segera diadakan rapat dan mengajak masyarakat membentuk kelompok tani untuk swadaya membeli mesin dan aksial 10 inch guna memanfaatkan potensi sumber air, dengan cara menaikan air dari permukaan bawah sawah dengan cara membendung kali menggunakan batu dan terpal untuk mempermudah menaikan air kemudian didorong ke siring cacing.

“Alhamdulilah, awal tahun 2001 jerih payah petani terobati. Padi yang ditanam itu panen dengan kwalitas padi yang cukup baik 6-8 ton per Hektar dengan harga yang cukup tinggi,” ujar Junaidi Ahdah menceritakan sejarah Desa Mumbang Jaya saat awal mula dirinya menjalankan amanah masyarakat sebagai Kades Mumbang Jaya kepada Tipikornews Online dikediamannya, Minggu (3/11/2019).

Lebih lanjut, Junaidi Ahdah mengatakan, mengingat jadwal panen kami beda dengan sawah teknis dan panenan padi menjadi primadona pasarannya berasnya melalui swalaya karena beras baru tanam.

“Melihat keberhasilan ini masyarakat yang berada di Rawasragi 2 terutama dusun Dingin Sar Desa Asahan dan dusun Pasir Gedong Desa Benteng Sari, serta Rawasragi 3 mengadopsi penanaman padi irigasi tradisional dan tahun 2013 Desa Belimbing Sari dan Tanjung Sari turut menanam padi gadu dan kemakmuran mulai dirasakan masyarakat Rawasragi,” ungkapnya.

Terpisah, Edi Khaerudin (55) warga Mumbang Jaya, mengucapkan terima kasih kepada Junaidi Ahdah junaidi yang telah memperjuangkan pertanian padi hingga mencapai kemakmuran.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Junaidi yang telah memperjuangkan pertanian padi gadu ini, sehingga masyarakat selain desa Mumbang Jaya mencapai kemakmuran,” ujar Edi yang turut diamini Harmok (65) Warga dusun Ringin Sari Desa Asahan, serta Sawab (52) warga dusun Pasir Gedong desa Benteng Sari kepada Wartawan. (rls)

Pos terkait