TIRASPOST.COM, METRO – Kegiatan peningkatan mutu sarana dan prasarana tahun 2019 senilai Rp. 388.300.000,-.Untuk pembangunan 2 Ruang Kelas Baru Sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) milik SMA Negeri 4 Metro,terindikasi dugaan Korupsi. Oknum kepala sekolah setempat dituding sebagai aktor utama dari masalah diatas dan (ia) mendapatkan keuntungan yang fantastis dari hasil prilaku koruptifnya.
Menurut sumber, menjelaskan, tahun 2019, SMA Negeri 4 Metro mendapatkan Bantuan dari Dinas pendidikan untuk kegiatan peningkatan mutu sarana dan prasarana. Dimana kegiatan tersebut membangun 2 RKB senilai Rp. 388.300.000,-. “Realisasi kegiatan pembangunan 2 RKB tidak mengacu kepada petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis, mutu material bangunan memakai mutu rendahan”,kata sumber.
Lanjut sumber, bahan material yang dipergunakan tidak sesuai SNI, seperti pembuatan tiang coran memakai besi banci. Lalu kayu kusen jendela memakai kacu racuk, ditambah keramik menggunakan keramik putih, rangka baja menggunakan multi roop dan memperkerjakan tukang pekerja yang belum professional dibidangnya demi untuk meminimalisir gajih para tukang. “dengan melakukan hal tersebut oknum kepala sekolah sebagai penanggung jawab anggaran mendapatkan keuntungan yang terbilang banyak”,cetus sumber.
Denganadanya, nyanyian sumber tersebut, Tim SKU GBBK-NEWS langsung melakukan investigasi disekolah SMA Negeri 4 Metro, berikut hasilnya, dari pertama memasuki gerbang SMA Negeri 4 Metro, terlihat sekolah tersebut kumuh, banyak sampah berceceran, bahkan kendaraan berroda dua parkir sembarangan. Sesampainya didepan ruang tamu, tim bertemu dengan salah satu staf ruang tersebut, ketika dipertannyakan dimana oknum kepala sekolah,dengan sedikit gugup staf mengatakan buk kepala sekolah tidak bisa diganggu karena yang bersangkutan hendak melaksanakan rapat koordinasi.
Dengan terpaksa Tim meminta kepada staf tersebut, siapa yang bisa mendampingi untuk melihat pembangunan RKB yang diduga bermasalah,lalu datang tiba-tiba salah satu oknum guru yang bersedia mendampingi tim untuk melihat pembangunan RKB tersebut, betapa terkejutnya ketika tim melihat bangunan yang sudah ditempati oleh siswa, disisi belakang bangunan sudah retak dan didalam ruangan pun retak. “potensi roboh bangunan kapan saja bisa terjadi”,. Dengan sedikit memaksa guru yang mendampingi selalu berupaya untuk menjauhkan sudut mata Tim agar tidak terlalu memperhatikan bagian yang retak tersebut.
Sisi lain, menurut sumber lainnya, mengungkapkan, kepala SMA Negeri 4 Metro memang dikenal sombong dan jarang berinteraksi dengan para dewan Guru atau wali murid, cenderung sang kepala sekolah selalu berinteraksi dengan bendahara. “ kalau kepala sekolah disana, jarang memberikan arahan kepada dewan guru,tapi kalau dengan bendahara selalu berkoordinasi,kalau tidak percaya buktikan dan Tanya saja dengan dewan guru disana”,katanya.(rls)