SUBIANTO KORUPSI DANA KAPITASI

 

LAMBAR (TIRAS-POST) Ibarat artis terkenal yang sedang memainkan peran seorang amnesia. Subianto selaku Kepala UPT Puskesmas Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat, menjadi pelupa mendadak, karena dituding dalang Dugaan Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) terkait dana Kapitasi tahun 2018-2019 yang nilainya mencapai ratusan Juta Rupiah.

Masalah diatas terbongkar berkat nyanyian Narasumber yang berhasil dihimpun oleh Kru GBBK-NEWS,Akibat ulah Subianto negara merugi Ratusan juta Rupiah. “masyarakat sumber Jaya mimpi jika bisa mendapatkan pelayan terbaik dari petugas Puskes”,kata sumber.

Sumber menambahkan, Subianto memang ahli dalam ber acting, saya tidak kaget jika mendengarkan rekaman jawaban Subianto ini. “masyarakat dikecamatan sumber saja bisa dibodohi oleh Subianto, jadi wajar kalau dia ambil jalur berlagak sok sibuk dan Pilon”,tegasnya.

Keyakinan Adanya aliran dana Kapitasi semakin nyata, sebab logika Subianto tidak mungkin berani melakukan KKN sebesar itu kalau tidak ada Mafia dana Kapitasi. Tuding sumber.

Berita Edisi sebelumnya,

Dana Kapitasi tahun 2018-2019 .yang nilainya mencapai Ratusan Juta Rupiah untuk Puskesmas Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat. terindikasi dugaan Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN). Subianto selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) beralasan lagi mengurus Virus Covid-19.

Menurut data yang ada dimeja redaksi dan pengakuan Narasumber, menjelaskan, dana kapitasi yang digelontorkan untuk UPT puskesmas Rawat Inap Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat, dikorupsi oleh Subianto dan Oknum bendahara dana tersebut. “kedua insane Korup memakai sistem kocok bekem”,kata sumber.

Lebih jauh sumber berkata, Korupsi yang dilakukan oleh mereka berdua, mencapai ratusan juta rupiah, sebab jika kita melihat jumlah penduduk yang ada dikecamatann tersebut sebanyak 24.109 orang. Artinya dalam setiap pencairan pihak UPT mendapat bantuan Rp.144.654.000,-. Karena setiap orang mendapatkan bantuan senilai Rp.6.000,-.

“anggaran kapitasi yang diterima oleh pihak UPT puskesmas sumber Jaya dikucurkan untuk beberapa kegiatan, dari setiap kegiatan tersebutlah Subianto dan Oknum bendahara mengakalinya, sehingga didalam laporan semua ter-realisasi padahal fakta yag ada tidak seperti itu bahkan ada manifulasi data”,tegasnya.

Lanjut sumber, berbagai modus korupsi dilakukan oleh Subianto diantaranya, pemotongan jasa pelayanan yang diterima oleh pegawai puskesmas,manifulasi kehadiran dan komposisi petugas puskesmas untuk penghitungan jasa pelayanan, adanya penggelembungan harga dan volume belanja dana kapitasi belanja bahan medis dan non medis.

Dari tudingan diatas, hampir setiap pencairan kedua oknum tersebut dibanjiri uang, tak disadari dampaknya bagi masyarakat setempat sangat fatal.

Edisi mendatang kasus ini aka terus dikupas. (*)

Pos terkait