Kemunduran SMA Negeri 1 Pubian

 

 

Meraih surga dunia, agus tipu perwali murid 200 ribu

TIRASPOST.COM LAMTENG-untuk mendapatkan surga dunia Agus Budianto selaku Kepala SMA Negeri 1 Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, diduga menipu perwali murid kelas 10 (X) Rp.200.000,-. Dengan modus untuk pembayaran daftar ulang. Bahkan aksi penipuan tersebut diakui oleh dirinya.

Kronologisnya, siswa yang baru saja diterima pihak SMA Negeri 1 Pubian diminta untuk membayar, biaya daftar ulang sebesar Rp700.000,-. Sehingganya seluruh wali murid kelas 10 membayar dana tersebut. Padahal pembiayaan yang sebenarnya hanya menghabiskan dana Rp500.000,-. Artinya didalam hal ini tersisa Rp.200.000,-.

Dengan mendapatkan informasi diatas Tim Tiraspost.com yang diketuai Feri Gunawan, mencoba menggali masalah ini lebih mendalam, ditemukan bahwa dana Rp.700.000,-. Untuk daftar ulang, dipergunakan pembayaran panitia pelaksana kegiatan penerimaan siswa Baru Rp.300.000,-. Dan Rp.200.000,-. Untuk kebutuhan lainnya. Sedangkan sisanya Rp.200.000,-.masih menjadi misteri gelap.

Esok harinya penggalian investigasi dilanjutkan,pengakuan salah satu wali murid yang namanya enggan disebutkan ,mengatakan, “saat itu kami diminta pihak sekolah bayar daftar ulang 700 ribu, kami Tanya biaya ini dipergunakan utuk apa, pihak sekolah ngomong yang Rp.500.000,-. Administrasi dan yang Rp.200.000,-. Untuk bantu buat jalan masuk sekolah. kami petani pak dana itu besar, jalan yang dijanjikan tidak ada”,.ucapnya memelas.

Dengan adanya pegakuan tersebut Misteri gelap dana Rp.200.000,-. Terpecahkan “hingga detik ini pembuatan jalan yang dijanjikan tidak ada alias fiktip” maka dari itu kesimpulan Dana Rp.200.000,-. Masuk kekantong Agus Budianto selaku pemimpin tertinggi disekolah tersebut, karena berdasarkan pengakuan Narasumber lainnya”,.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Agus Budianto, melalui via telpon, Dirinya mengakui bahwa dana tersebut hanya direalisasikan sebesar Rp.500.000. “ kalau boleh tau tinggal dimana per”,katanya gugup diakhir kata.

Ternyata, masalah ini berlanjut, dari 103 siswa-siswi yang mengenyam pendidikan disekolah setempat ditarik dengan nominal yang sama, jika kita kalkulasikan dari 103*700.000 ditemukan nominal sebesar Rp.72.100.000,-. Lalu dari dana tersebut ditenggarai dana Rp.20.600,000,-. Masuk kekantong oknum kepala sekolah yang bermental korup.

Edisi mendatang permasalah ini akan terus dikupas,bahkan informasinya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2018-2019 yang diperuntukan untuk sekolah setempat ikut dikorupsi oleh oknum kepala sekolah.Ironisnya dana hasil korupsi itu dipergunakan untuk membayar cicilan mobil yang dimiliki Agus Budianto.”TUNGGU” (FERI GUNAWAN)

Pos terkait