TIRASPOST.COM, LAMPUNG TIMUR – Jumlah bantuan yang besar serta kelemahan di tengarai menjadi kekurangan bagi pengurus Gapoktan untuk menggelapkan bantuan pemerintah dari kelompok tani yang dinaunginnya.
Hampir tidak hanya bantuan bibit jagung yang ditilep, sebagian besar berupa traktor tangan, traktor, sapi, pupuk, mesin terbuka (pengering) jagung yang dikumpulkan oleh Ketua Gapoktan dan petani.
Hal itu terjadi di Gapoktan Dusun Umbul Glimbung, Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur.
Di sana, kelompok naungan Gapoktan Umbul Glimbung yang mendukung sekitar 22 kelompok itu, disetujui hanya di jadikan objek meraup keuntungan oleh Ketua Gapoktannya.
“Tahun 2019 kemarin, saya dengar gapoktan kami mendapat bantuan bibit jagung merek Bisi, mendapat sekitar 3 ton”, kata salah satu anggota kelompok tani yang disebut disebut, Jumat kemarin.
Namun, lanjut dia, tidak satu kilogram pun benih jagung tersebut sampai ke kami para kelompok tani. “Saat itu, kami butuh bibit, karena gagal tanam karena musim yang susah dipresikai”, sambungnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh anggota kelompok tani lain. Sebenarnya, tidak hanya bibit jagung yang gak jelas, tapi jumlah bantuan seperti sapi, pupuk, jemuran dan jagung terbuka juga gak jelas pengelolaannya.
“Kami tidak tau dan tidak pernah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diterima. Tau tau kami mendengarkan ada bantuan sapi, traktor, pupuk, bibit dan jagung terbuka yang dihargai 1 miliar lebih”, ungkapnya.
Dan semua bantuan itu, lanjut anggota kelompok yang juga ingin dipanggil, sudah lama diterima. “Seandainya bantuan itu di kelola kelompok, hasil pasti sudah banyak,” tambahnya.
Sementara, Warino selaku Ketua Gapoktan Umbul Glimbung yang belum lama ini menerima dari ketua gakpoktan karena digantikan oleh anggota kelompoknya yang tidak bisa bertemu dan dihubungi. (TIM)