TIRASPOST.COM, KOTA METRO – Keberanian Oknum Kepala SMP Negeri 1 Kota Metro, dalam melancarkan aksinya terkait dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme, ternyata didasari dengan adanya kedekatan yang istimewa antara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ria Andari dengan dirinya. sehingga sang kadis pendidikan setempat seakan tutup mata.
Karena, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Ria Andari pada saat diminta tanggapan terkait dugaan korupsi dana BOS di SMPN 1 Kota Metro yang telah diberitakan sebelumnya terkesan tidak ada tanggung jawab atas anggaran pendidikan tersebut.
Ia hanya menyampaikan, “Saya teruskan kepada kepala SMPN 1 ya, Makasih”, jawab Ria Andari melalui pesan singkat whatsapp kepada Tiraspost.com, Kamis (30/4/2020) lalu.
Dari keterangan Kadis Pendidikan diatas tersebut terkesan dirinya memang sudah tidak asing lagi jika mendengar adanya informasi dugaan penyimpangan dana BOS yang dilakukan jajarannya.
Seperti memang adanya kongkalikong antara oknum Kadis dengan Kepsek yang selama ini diduga melakukan korupsi berjamaah. Pasalnya, saat ditanya dan diminta tanggapan dirinya selaku Kadis justru malah seakan menutupi dan tak mau menjawab terkait dugaan korupsi diwilayah kerjanya.
Menanggapi hal ini, menurut narasumber yang enggan disebut namanya mengatakan, kedekatan antara Kepala SMPN 1 Metro dengan Kadis Ria Andari memang sudah menjadi rahasia umum dan patut dicurigai.
“Jadi wajar saja kalau dugaan KKN disitu aman-aman saja. Padahal oknum kepsek yang menjabat di SMPN 1 Kota Metro itu sangat tidak layak. Sebab kerjanya amburadul dan hanya mencari keuntungan pribadi. Bahkan parahnya lagi kemampuannya dalam memimpin meragukan”, tegasnya.
Dilain sisi menurut salah satu dewan guru disana mengungkapkan, ”memang betul buk kepsek itu gak transparan. Setiap penggunaan dana BOS selama ini tidak pernah mau melibatkan dewan guru. Kami mau protes juga takut”, ungkapnya.
Bagaimana tanggapan Kepala SMPN 1 Kota Metro Fatimah dan mau tau dugaan Korupsi oknum Kadis Pendidikan Kota Metro pada realisasi APBD Tahun 2019 dengan jumlah Pagu Rp.47,151,126,204,- Tunggu edisi Mendatang. (FG)
Diberitakan sebelumnya terkait realisasi dana Bantuan operasional sekolah (BOS) Tahun 2018-2019 yang digelontarkan Pemerintah pusat guna pendidikan peserta didik di SMPN 1 Kota Metro mencapai miliaran rupiah diduga menjadi lahan korupsi oknum kepsek setempat.
Sehingga, dampak dari tindakan yang tidak bertanggung jawab ini dapat berpotensi merugikan masyarakat dan negara.
Berdasarkan hasil pantauan Tiras Post dilapangan, kondisi bangunan SMP Negeri 1 Metro nampak tidak terawat. Mulai dari ruang kelas belajar hingga beberapa WC banyak mengalami kerusakan, bahkan terkesan jorok.
Seperti ruang kelas yang pintunya sudah banyak tidak terpasang lagi karena rusak, kaca jendela pecah, plafon jebol. Sehingga kondisi tersebut membuat siswa kurang nyaman dalam belajar disekolah.
Terpisah, menurut keterangan sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, keadaan seperti ini sudah berlangsung lama, seakan dibiarkan dan tidak ada inisiatif dari pihak SMPN 1 Kota Metro untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan gedung sekolah tersebut.
“Banyak kegiatan di SMPN 1 Kota Metro diduga berjalan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Salah satu contohnya saja taman sekolah tidak terawat sehingga tidak enak dipandang karena sangat kelihatan kotor dan amburadul,” ungkapnya.
Sementara, diketahui penggunaan dana BOS di Tahun 2018-2019 pihak SMPN 1 Kota Metro selalu melaporkan penggunaan dan BOS khususnya pada komponen pembiayaan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah menghabiskan dana mencapai ratusan juta.
Dengan rincian: penggunaan dana BOS selama tahun 2018 sebesar Rp 788 juta, pihak SMPN 1 Kota Metro melaporkan pengeluaran biaya untuk pemeliharaan sarpras sekolah pada Triwulan 1 Rp27.615.900, Triwulan 2 Rp 23.772.700, Triwulan 3 Rp11.077.400 dan Triwulan 4 Rp24.112.000.
Kemudian pada penggunaan dana BOS selama tahun 2019 sebesar Rp785.800.000, pihak SMPN 1 Kota Metro menghabiskan dana BOS triwulan 1 Rp17.631.000, triwulan 2 Rp5.100.000, triwulan 3 Rp12.904.500 dan triwulan 4 Rp15.212.400.
“Gak tau mas saya juga heran. Padahal anggaran yang katanya dari dana BOS itu lumayan besar, masak gak bisa buat perawatan ringan sekolah itu,” tanya sumber belum lama ini.
Diduga kuat laporan pembiayaan diatas tersebut terkesan hanya rekayasa oknum Kepala SMPN 1 Kota Metro. Rincian penggunaan dana telah banyak di Mark-up dan dikorupsi.
Selain itu juga, terlihat pada pengeluaran dana BOS untuk pengembangan perpustakaan, diduga dalam belanja buku tidak sesuai dengan laporannya. Pasalnya, masih banyak ditemukan buku lawas, berdebu, kusam bahkan ada salah satu yang tidak layak pakai lagi. Sehingga diduga mark-up anggaran menjadi modus korupsi oknum Kepsek.
Disisi lain, sumber juga memaparkan dari setiap kegiatan yang menggunakan dana BOS, pihak sekolah terkesan tidak transparan. Sebab oknum Kepsek tidak melibatkan dewan guru dan orang tua/ wali murid.
“Iya parah bener kepala sekolah apa-apa gak pernah melibatkan kami, tau-tau sudah ada aja. Saya sih mau negurnya tapi saya takut,” katanya.
Sementara hingga berita ini ditayangkan, kepala SMPN 1 Kota Metro, Fatimah saat hendak dikonfirmasi sedang tidak berada ditempat.
Mau tau kelanjutan berita ini selengkapnya, serta bagaimana tanggapan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Ria Andari terkait dugaan korupsi dana BOS ini tunggu edisi mendatang. (FG)